Saturday, December 31, 2011

10 Hal Tentang Saya yang Mungkin Kamu Belum Tahu

Ketika semua orang pada sibuk membuat resolusi tahun baru, saya malah mikir bagaimana menutup tahun 2011 ini dengan keren. Baca list: diving, cliff climbing, parasailing, rafting  harus tercoret dari daftar, jadi mari ikutan kuis. Kuis pertama yang saya diikuti di tahun 2011 ini! Sekaligus perlombaan dan sayembara atau apapun juga namanya yang saya ikuti setelah bertahun-tahun cuma ikut berita di FB dan timeline twitter.

Jadi begini, akhirnya si emak gaul atau si bunglon ungu unyu berhasil memprovokasi saya ikutan menulis 10 hal tentang saya yang belum dan perlu sodara-sodara ketahui. Let the tick tock clock to the end of the year begins and here it is..


Satu: Saya dan Alarm Bangun Tidur

Percaya tidak percaya, saya tidak pernah pakai alarm bangun tidur seumur hidup. Mau bangun jam berapa, tinggal dipikirkan sebelum tidur, dan otomatis pasti terbangun sendirinya. Selain tidak perlu merepotkan orang rumah, terbukti sifat alami yang baik ini tidak pernah bikin kesal para abang beca dan sopir, karena meski saya sering tertidur di beca dayung, beca mesin, taksi dan angkot, saya tidak pernah teriak-teriak panik, "Bang, balik Bang. Kelewatan."

Terus terang sampai sekarang saya tidak tahu cara setting alarm HP. hehehe


Dua: Saya dan Gen Tukang Masak

Bapak saya, semasa hidupnya, adalah seorang koki restoran, sebelum pindah profesi jadi pengusaha katering dan kembali lagi jadi koki. Ibu mendampingi ayah menjalankan usaha katering dan signature dish-nya adalah: sate babi, rendang sapi, kue lapis Surabaya dan sederet makanan enak-enak lainnya.

Sedari kecil saya makan enak dan sering berseliweran di dapur. Apakah saya jadi jago masak? Tidak, sodara-sodara. Saya hanya bisa masak mie instant segala gaya, telur mata sapi, telur dadar dan nasi goreng. Siapa bilang buah selalu jatuh tidak jauh dari pohonnya?

Oh yah, lupa menambahkan. Saya juga bisa masak air dan menanak nasi pakai rice cooker. Goreng chicken nugget dan french fries juga bisa :D


Tiga: Saya dan Berat Badan

Bagi yang mengenal saya di dunia nyata, pasti setuju kalau saya perlu mengurangi berat badan beberapa kilo (saya tekankan: hanya beberapa kilo, tidak banyak *berdehem anggun*). Padahal ketika saya dilahirkan, berat saya hanya 2.1 kilo. Kurus sekali. Bahkan ketika dibawa pulang ke rumah dari rumah sakit bersalin, menurut Ibu, berat saya nyusut jadi 1.9 dalam tempo 3 hari. Ibu sampai panik melarikan saya yang masih bayi dan lucu kembali ke rumah sakit.

Sekarang, ketika sedang duduk-duduk menikmati sore yang indah, Ibu sering berkata, "Lihat badanmu sekarang. Bagaimana mungkin ketika lahir kamu itu sekurus lidi?" sambil memandang bodi saya dengan tatapan yang jauh dari rasa bangga.


Empat: Saya dan Roller Coaster

Sudah jelas saya ini perempuan mandiri, tangkas dan selalu bersemangat. Tipe seperti saya ini sepertinya adalalah kawan paling menyenangkan buat diajak jalan-jalan ke theme park. Sepertinya. Karena, sodara-sodara, aslinya saya cuma tidak takut naik wahana semacam komidi putar atau bumper car. Saya takut sama ketinggian dan kecepatan. Jadi, roller coaster itu, bagi saya, sangat sangat menyeramkan!

Terakhir kali, saya menantang diri sendiri naik roller coaster di indoor theme park Berjaya Times Square, KL. Itung-itung sebagai uji nyali ala fear factor. Setelah doa dan merem mata sebelum, selama dan sesudah putaran roller coaster, akhirnya saya selamat menginjakkan kaki yang gemetar ke bumi lagi. Saya langsung menghampiri booth foto. Begitu melihat foto saya sedang menutup mata kuat-kuat di atas roller coaster yang melaju, saya langsung berlari kabur ketakutan. Itu foto seorang perempuan cantik yang wajahnya hijau, sangat sangat ketakutan. Hiks.


Lima: Saya dan Ibu

Ibu saya keren! Beliau selalu punya cara yang unik dalam mendidik anak-anaknya. Misalnya ketika saya masih kecil dan sangat takut pada bunyi halilintar, Ibu tidak akan memeluk dan menenangkan. Alih-alih, Ibu bilang begini, "Yang takut sama halilintar itu anak yang banyak dosa." Dan karena saya merasa bukan anak yang banyak dosa, saya berusaha menguat-nguatkan diri sendiri setiap kali halilintar menggelegar. Pelan-pelan, saya tidak takut lagi tuh.

Cerita lain adalah ketika saya mulai suka bolos les Bahasa Inggris. Ibu dengan santainya bilang gini, "Kapan kapan, Ibu akan ke tempat kursusmu, masuk ke kelasmu, dan menanyakan kawan-kawanmu apakah Meli masuk kursus ga hari ini." Sejak itu, saya kapok bolos.


Enam: Saya dan Mimpi

Saya sangat sering bermimpi. Saya bermimpi setiap kali saya tertidur, meski itu cuma tidur selama sepuluh menit di angkot. Saya bahkan punya tempat-tempat tertentu di mimpi. Misalnya ketika saya bermimpi tentang kolam renang, ya kolam renang yang itu itu saja yang muncul di mimpi. Kolam renang yang hanya ada di mimpi. Begitu juga orang-orang yang hanya ada di mimpi.

Saya bermimpi tentang apa saja. Seringnya sih tentang perjalanan. Sialnya ketika badan lagi capek dan pikiran lagi kusut, saya justru lebih sering memimpikan perjalanan. Dan karena saya orang yang sangat emosional di mimpi, begitu terbangun, lelahnya luar biasa. Saya juga sering menangis di mimpi. Itu ketika mimpi saya sedih sekali, misalnya saya seorang anak yatim piatu berumur 16 tahun. Kalau saya seorang sutradara, pasti sudah banyak film keren yang saya hasilkan. Bayangkan, saya bisa merencanakan sebuah perampokan, di mimpi.

Percayalah, sodara-sodara. Bermimpi setiap kali tertidur itu sungguh bukan sesuatu.


Tujuh: Saya dan Bawang

Tokoh penjahat mana yang paling dekat dengan karaktermu? Saya merasa seperti si penjahat bawang di cerita Richie Rich. Iya. Saya sangat suka bawang. Semua jenis bawang. Bawang merah acar, bawang putih goreng, bawang merah goreng, bawang bombay, daun bawang. Semua bawang di dunia. Saya suka menaruh bawang goreng di makanan apa saja, mulai dari spaghetti, roti, gorengan dan apa saja.

Kuatir jadi bau keti? Lah, untuk apa deodoran diciptakan? *endus endus ketiak sendiri. ga bau kok. ga percaya? mau cium sendiri?*


Delapan: Saya dan English Freak

Ini sebenarnya cerita memalukan. Jadi begini, saya pernah dibonceng motor sama seorang cowo keren dan kita tidak pakai helm. Motor oleng karena sesuatu hal yang sudah saya lupa, lalu gubrak, saya jatuh dan kepala saya menghantam aspal. Orang-orang berdatangan dan berusaha menolong. Saya tidak pingsan dan berdarah, cuma syok. Ketika ditanya apakah saya baik-baik saja, saya mengangguk dan berusaha menjawab. Begitu mendengar jawaban saya, langsung orang-orang itu bertekad membawa saya ke rumah sakit. Rupanya, saya menjawab begini, "I'm okay. I'm fine. No need to take me to the hospital. I want to go home."

Ya iyalah. Ditanya malah jawab pakai Bahasa Inggris.Orang-orang pada pikir saya geger otak.
(pembelaan diri: saya kan, guru Bahasa Inggris yang mengaplikasikan pembelajaran di semua aspek kehidupan. hehehehehe)


Sembilan: Saya dan Olah Raga Ketangkasan

Saya tomboi sedari kecil. Saya suka pakai celana pendek, mengejar ayam, manjat pohon dan main kejar-kejaran sama anak laki-laki. Saya suka semua permainan laki-laki dan selalu minta diajak gabung yang lebih seringnya ditolak. Alasannya:
- saya tidak bisa menerbangkan layang-layang
- saya tidak bisa membidik kelereng
- saya tidak bisa mahir memainkan kenci
- saya tidak bisa memasukkan bola basket ke dalam keranjang
- saya tidak pintar main sepak bola dan seorang penjaga gawang yang payah

Saya bahkan tidak pintar main lompat tali (karet). Padahal, Tuhan tahu betapa saya serius mengasah ketangkasan dengan rajin berlatih sendirian. Ah, saya memang tidak berbakat jadi atlit rupanya.


Sepuluh: Saya dan Durian

Saya tidak suka durian! Jadi begini, sewaktu kecil, saya sangat suka makan durian. Meli kecil bisa menghabiskan satu setengah durian sendirian. Saking rakusnya, saya pernah muntah durian yang sampai keluar dari hidung. Sejak itu, saya mengikrarkan diri tidak akan makan durian.


4 comments:

  1. point 1 kebalikan saya walaupun alarm uda bunyi teteuup aja lanjut tidur lg *after i shut d alarm down :D*

    point 8 keren bngt hehe

    point 2 hmm ampir mirip dgn point 8 d http://nufadilah.blogspot.com/2011/12/10-tentang-saya-yang-mungkin-kamu-belum.html :P

    ReplyDelete
  2. wkwkwkwkwkwkwkkkk.. tapi kalo jawabnya pakai bahasa batak, pasti langsung disuruh pulang Mba :D

    ReplyDelete
  3. Wuakakakakakak

    Yang English Freak itu looo, mbak mel..
    Ampun kakak..

    ReplyDelete
  4. Saya nyelam sejenak ke samuderanya Meli.

    ReplyDelete