Saturday, March 27, 2010

Selingkuh

Ompit:

Aku ingin selingkuh tapi kau tak mau. "Aku dan istrimu sama sama perempuan" ujarmu berdalih.

Aku bersikukuh dan napasmu kian mengeluh. "Kenapa kau pikir setiap perempuan itu pasti berbeda? Tidak! Kau harus belajar setia, karena setiap perempuan dimanapun sama", katamu mulai menyuruh.

Aku memaksa, kau pun terdiam. Dan kembali aku memaksa. Kau terbata-bata, "Baiklah, sekali kali mungkin tak apa."

Aku terkejut. "Kenapa?"

"Agar hidup lebih berwarna", jawabmu penuh pesona.

Aku bergetar, "Bukankah hidup kita sudah punya begitu banyak warna?" Aku menggigil dan kau berkerut, "Kenapa?"

"Warna-warna itu, aku takut suatu hari nanti tak akan mampu menghapusnya.."


Meli:

"Tahu tidak kenapa penghapus diciptakan?" tanyaku sembari memberimu senyum terbaikku. "Untuk menghapus tulisan, kan? Tapi warna bukan tulisan", ujarmu menuntut.

"Warna bisa pudar oleh waktu, seperti merah yang menjadi padam terbakar matahari."

"Seperti cinta?"

"Lho, yang kita bicarakan di sini adalah perselingkuhan atau cinta?" Ada getar tak bermaksud bergayut di ujung kalimatku. Lalu jeda, sebelum kau kembali mendesak, "Bagaimana? Kita jadikan saja selingkuh ini?"

Jeda lagi, kali ini lebih lama, sebelum aku menyahut, "Tapi, bukan kita yang ingin berselingkuh, melainkan sepi.."

...
...


duet Ompit Abimanyu dan Meliana Indie

[Blkp - Mdn, 22310]

No comments:

Post a Comment